Choose Youre Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

16 Maret 2014

Berdo'a Yuk!!



Saudaraku…Saatnya kita mohon kepada Allah Swt, berdoa….
Kebanggan Allah tatkala hambanya memohon mengemis bermunajat kepada-Nya, hadirkan hati, karena Allah menjawab doa yang hatinya hadir
Allah menatap kita.. Allah mendengar kita…

Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah
Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa in lam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal-khaasiriin
Ya Allah Ya Rabbanaa… yang Maha penerima taubat lagi Maha pengampun, ampunilah seluruh dosa dosa dosa dosa kami
Dosa-dosa besar yang kami sembunyikan selama ini
Ya Allah ampunilah dosa-dosa ayah dan ibu kami, maafkan kesalahan beliau, kasihi sayangilah ayah bunda kami sebagai mana beliau dengan tulus dengan ikhlas mangasihi menyayangi kami
Ya Allah wafatkan ayah bunda kami khusnul khotimah
Ya Allah jadikanlah kuburan beliau taman diantara taman-taman surga

Ya Allah Ya Rabbanaa ampunilah dosa-dosa keluarga kami, suami kami, isteri kami, kakak adik kami, kakek nenek kami, mertua kami, menantu kami, anak cucu keturunan kami
Ya Allah Ya Rahmaan Ya Rohiim… ampunilah dosa-dosa guru-guru kami, kyai-kyai kami, ustad-ustad kami Ya Allah
Ampunilah dosa-dosa para pemimpin kami, pemimpin negeri kami
Ya Allah ampunilah dosa-dosa sahabat-sahabat kami teman-teman kami
Ya Allah ampunilah dosa-dosa seluruh kaum muslimin muslimat didunia ini… Seluruhnya Ya Allah baik yang hidup apalagi yang telah wafat

Ya Allah Ya Rahmaan Ya Rohiim jadikanlah keluarga kami keluarga saqinah mawaddah warohmah damai dan bahagia selalu dunia akhirat Ya Allah, dunia akhirat Ya Allah, dunia akhirat Ya Allah
Ya Allah jadikanlah anak-anak cucu keturunan kami generasi kami generasi yang soleh, generasi yang suci bertaqwa

Allahumma inna nas’aluka salaamatan fid-diin, wa’aafiyatan fil-jasadi, wa ziyaadatan fil-‘ilmi, wa barakatan fir-rizqi, Ya Rahmaan Ya Rahiim Ya Ghofuur Ya Tawwab
Ya Allah berilah pada kami kesempatan bertaubat sebelum kami wafat, mohon beri kesempatan Ya Allah
Ya Allah kamipun mendapat rahmatmu detik-detik kematian kami
Ya Allah kami dapat ampunanmu setelah kami wafat
Ya Allah ringankan dalam menghadapi sakaratulmauut
Ya Allah hamba selalu mohon pada-Mu, wafatkan kami semua…semua Ya Allah khusnul khotimah
Ya Allah kuatkan iman kami, jaga iman kami saat-saat sakaratulmauut
Ya Allah mudahkan lisan kami, bimbing lisan kami melafazkan….
Laa ilaaha illallaah… Laa ilaaha illallaah… Laa ilaaha illallaah…

Ya Allah Kau Maha mendengar, Kau menatap hamba saat memohon, Engkau maha pemaaf, Engkau Maha pengampun, Engkau Maha penerima taubat
Maafkanlah Ya Allah seluruuuuuuh kesalahan kami, kesalahan kami beribadah, kesalahan kami sholat, kesalahan kami berhaji, kesalahan kami shaum, kesalahan kami berzikir Ya Allah, karena kami ingin dekat dengan-Mu…ingin dekat dengan-Mu Ya Allah

Ya Allah ampunilah dosa-dosa hamba Ya Allah, dosa-dosa kami Ya Allah, dosa-dosa besar, dosa-dosa yang kami lakukan yang kami sembunyikan selama ini
Bersihkan sucikan Ya Allah dari akhil baligh hingga saat ini jangan ada yang tersisa Ya Allah
Ya Allah ampunilah dosa-dosa orang-orang yang pernah kami zhalimi, orang-orang yang pernah kami sakiti, orang-orang yang kami khianati Ya Allah
Betapaun doa ini tidak akan bisa Ya Allah Kau bersihkan dosa kami kepada mereka kecuali mereka memaafkan kami Ya Allah

Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasahatan wa fil-aakhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaabannaar
Subhaana rabbika rabbil-‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun’alal-mursaliina walhamdulillaahi rabbil-‘aalamiin

12 Maret 2014

Sebegitu susahkah untuk bersyukur??


Sebagai manusia, wajarlah jika sesekali kita mengeluh dengan keadaan
yang tidak sesuai keinginan. Tetapi, tidak pantas rasanya jika setiap kali
kita menemukan hal yang melenceng saja dari apa yang
kita inginkan dihadapi dengan mengeluh.

Mengeluh sepertinya sudah menjadi “tren”. Contohnya saja dengan
adanya jejaring sosial yang memungkinkan untuk kita bisa share
apapun yang kita alami. Ini secara tidak langsung dapat menjadi
hal pelancar mengeluh.
Pentingkah menceritakan semua yang menimpa
kita kepada semua orang?
Apakah dengan menceritakan semuanya dapat menghilangkan
masalah itu?
Tentu tidak.

Memang, mengeluh sah-sah saja untuk mencari solusi masalah kita.
Yang terjadi ketika kita mengeluh, apakah kita berpikir
untuk menemukan solusi? Kebanyakan kita tidak berpikir
jauh seperti itu. Secara tersirat, tujuannya hanya ingin
orang mendengarkan keluh kesah kita

Sebenarnya, dengan atau tanpa mengeluh hidup tetaplah hidup.
Yang harus dijalani walaupun lelah, yang harus dihadapi walaupun
berat, yang harus dimengerti walaupun rumit. Memperlihatkan
kelemahan kita justru akan menjadi negatif.



02 Maret 2014

BENCANA DAN PEMBERSIH DOSA


Aku memikirkan bencana yang luar biasa dan malapetaka tak terkira yang menimpa banyak ulama. Aku lantas berseru: Subhanallah, Allah adalah Dzat paling pemurah, dan kemurahan mengharuskan pengampunan, tapi  mengapa Dia tetap menyiksa dan menimpakan bencana sedahsyat ini?

Aku terus merenung dan berhasil sampai pada kesimpulan: banyak orang seperti  tidak ada walau sebenarnya mereka ada. Mereka tidak mau meneliti dalil-dalil keesaan Allah dan tidak memedulikan perintah Allah dan larangan-Nya. Mereka justru menjalani kehidupan sehari-hari  laksana kawanan binatang.

Jika syariat sesuai dengan keinginan nafsu, mereka mengikutinya; tapi bila syariat tidak sesuai dengannya patokan mereka adalah hawa nafsunya.

Mereka tak peduli apakah uang yang mereka peroleh berasal dari jalan halal atau haram. Kalau merasa ringan mengerjakan shalat, mereka mengerjakannya; tapi jika merasa keberatan melakukannya, mereka meninggalkannya. Sebagian mereka bahkan berani mengerjakan dosa-dosa besar walau sejatinya mereka mengetahui bahwa itu semua adalah dosa.

Kadang ilmu mereka bahkan sangat mendalam, namun dosa mereka justru menumpuk. Maka, akupun tahu bahwa hukuman-hukuman yang telah ditimpakan kepada mereka –sehebat apapun ilmu dia—masih lebih ringan dari dosa-dosa yang telah mereka kerjakan.

Apabila sebuah hukuman diberikan untuk menghapuskan sebuah kesalahan, seseorang dari mereka pun bertanya-tanya, “Oh, apa salah dan dosaku hingga ini ditimpakan padaku?” Orang ini lupa dosa yang pernah dikerjakannya, padahal separuhnya saja sudah bisa mengguncangkan dunia!

Seringkali kita menyaksikan orang tua dihina pada usia senjanya, hingga banyak hati berbelas kasih padanya. Ia tidak tahu bahwa penyebabnya adalah pengabaian hak Allah Ta’ala yang pernah dilakukannya di usia mudanya.

Kesimpulannya, kapan dan dimana saja Anda menyaksikan seseorang yang disiksa, maka yakinlah bahwa itu disebabkan perbuatan dosa yang pernah dikerjakannya. (Shaid al-Khatir - Ibnu al-Jauzi)